KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Pada H-2 pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari, momen “kawal ketat” mewarnai aksi jaga voters oleh kubu-kubu yang bertarung.
Bukan hanya dari kubu calon Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalliti, tapi juga dari kubu Erick Thohir. Malah, persaingan keras dari kubu Cawaketum juga tergolong seru.
Sebagian pengamat bahkan bilang, persaingan posisi orang nomor 2 dan 3 di PSSI itu tergolong terpanas sepanjang sejarah KLB. Hal itu juga diakui tim sukses alias timses Cawaketum.
“Selama ikut KLB, memang harus diakui persaingan posisi Cawaketum kali ini paling panas. Soalnya para calon sama kuat,” komentar salah satu timses Cawaketum saat ditemui redaksi di Hotel Borobudur, Rabu (15/2/2023), yang tak mau namanya dipublikasikan.
Setidaknya 2 lantai “dikuasi” oleh timses Cawaketum tersebut. Lorong-lorong yang tampak sepi, sesungguhnya menyimpan bara persaingan. Selain ada dukungan, dalam KLB juga biasa dikenal adanya pengkhianatan.
Hindari Undangan Sekjen
Saat beredar undangan mengatasa-namankan Sekjen PSSI Yunus Nusi lewat WhattsApp yang juga diterima redaksi, Selasa siang, timses Cawaketum dari kalangan profesional itu langsung memagari. Maklum, Sekjen PSSI itu juga ikut mencalonkan diri jadi Cawaketum.
“Mereka tentu mau hadir karena takut, soalnya pengundang kan masih aktif menjabat dan memiliki kewenangan. Kita tahulah kasus Asprov dan klub yang kehilangan suara jelang KLB,” ujar dia, yang segera mengumpulkan voters untuk diajak rapat.
Sementara di kubu Caketum La Nyala, mengklaim bahwa kubunya sudah mengantongi 44 dukungan voters atau setengah lebih dari jumlah voters. Kubu Erick Thohir malah 60 voters lebih.
“Saya hanya meminta kepada yang Maha Kuasa untuk menjaga dukungan tetap solid hingga KLB nanti. Kalau Sang Pencipta sudah menakdirkan saya menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, hal itu sudah tidak bisa dihalangi lagi,” ujar La Nyalla di Hotel Shangri-La, Sudirman, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
“Begitu pula sebaliknya. Kalau saya tidak ditakdirkan jadi Ketum PSSI, saya punya keyakinan tidak ada orang yang bisa mendorong dorong saya jadi Ketum,” sambungnya.
Saat disinggung persaingan, eks Ketua Umum PSSI tersebut menilai 4 kandidat lainnya adalah lawan yang berat. Sebut saja Erick Thohir, Doni Setiabudi, Arif Putra Wicaksono, dan Fary Djemy Francis.
Selain memilih Ketua Umum PSSI, KLB PSSI nanti juga akan memilih wakil Ketua Umum PSSI dan Anggota Exco PSSI. Di antara para calon Exco, anggota Exco periode 2019-2023 ikut maju kembali.
Sebut saja Dirk Soplanit, Endri Erawan, Hasnuryadi Sulaiman, Juni Rahman, Pieter Tanuri, Sonhadji, Ahmad Riyadh, Hasani Abdul Gani, Yunus Nusi, dan Vivin Cahyani. Hanya 2 Exco lama yang tak maju kembali yakni Yoyok Sukawi dan Haruna Soemitro. Yoyok fokus ke Pilwalkot Semarang, Haruna belum diketahui alasannya.
Sementara itu banyak nama-nama baru yang lolos dari saringan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) sebagai calon Exco baru di antaranya Anre Rosiade, Rocky Bebena, Katno, Ganis Pertiwi dan lain-lain. Mereka ada di antara 53 Calon Exco.
Nasib para calon orang penting PSSI itu ada pada 87 pemegang hak suara atau voters yang berasal dari klub Liga 3, Liga 2, Liga 1 dan beberapa asosiasi atau federasi. Detailnya, 87 voters itu terdiri dari 34 Asprov, 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, Federasi Futsal Indonesia dan dua asosiasi (Asosiasi Sepakbola Wanita dan Asosiasi Pelatih).