KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Efek ringtone atau nada dering “sayang” dari suara wanita di rapat serius Komisi III DPR dengan Kapolri, ternyata berbuntut panjang. Anggota Komisi III DPR, Habiburokhman, bahkan sampai menawarkan hadiah uang Rp10 miliar segala!
Nada dering “sayang” itu berbunyi cukup keras saat Habiburokhman melakukan interupsi. Suasana ruang sidang hening, hanya ada suara Habiburokhman. Ketika nada dering berbunyi, tak ayal Habiburokhman gelagapan, yang disambut tawa seisi ruang sidang.
Politisi Partai Gerindra tersebut saat itu dengan terbata-bata bilang, “Ini bukan dari HP saya. Bukan. Jadi bukan dari HP saya ya.” Tetap saja suara tawa terpingkal-pingkal belum bisa dihentikan. Bahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pun tampak ikut tertawa.
Entah karena tak ingin namanya tercemar dan/atau berurusan dengan keluarga atau konstituen, melalui video Habiburokhman merilis sayembara. “Siapa pun yang bisa membuktikan suara panggilan “sayang” di sela-sela rapat kerja antara Komisi III DPR dan Kapolri berasal dari HP saya, akan saya kasih Rp10 miliar,” ujarnya.
Dalam video klarifikasi itu, Habiburokhman mulanya menunjukkan tempat kejadian saat dirinya melakukan interupsi pada saat rapat. Ia menjelaskan suara “sayang” itu terdengar dari salah satu HP yang berada di ujung meja anggota Komisi III DPR.
“Assalamualaikum, guys. Nah ini TKP soal rapat yang diwarnai interupsi panggilan “sayang”. Jadi saya lagi interupsi, tiba-tiba ada handphone yang di sebelah situ, ujung situ, milik siapa saya nggak tahu. Ada suara “sayang”, kurang lebih begitu,” kata Habiburokhman, Kamis (25/8/2022).
Habiburokhman menegaskan suara “sayang” itu bukan berasal dari HP miliknya. Namun karena pada saat itu dirinya sedang melakukan interupsi, namanya pun “tenar” di media sosial media.
“Jadi yang jelas bukan dari HP ane guys, sehingga ini kan banyak ada TikTok ada IG dan segala macam soal rapat tersebut. Nama saya yang muncul karena saya yang interupsi,” jelasnya.
Habiburokhman kemudian membuat sayembara kepada siapapun yang bisa membuktikan suara panggilan “sayang” yang terdengar di sela-sela rapat berasal dari HP miliknya. Dia awalnya menjanjikan akan memberikan uang sebesar Rp100 juta bagi orang yang dapat membuktikan hal itu.
“Saya ingin sampaikan siapa yang bisa membuktikan bahwa suara sayang itu dari HP saya di sini saya siapin 100 juta rupiah okay,” ujar Habiburokhman.
Habiburokhman kemudian menaikkan tarif sayembaranya. Habiburokhman akan memberikan uang sebesar Rp 10 miliar bagi orang yang dapat membuktikan hal itu. “Saya naikkan nih. Siapa yang bisa buktiin itu dari HP saya, saya kasih hadiah Rp 10 miliar,” imbuhnya.
Habiburokhman mengatakan suara itu berasal dari ponsel salah satu anggota Dewan yang duduk di sebelah kirinya pada saat rapat.
“Itu HP milik rekan yang duduk jajaran sebelah kiri. Saya nggak tahu, tapi mungkin istri beliau telepon,” jelas Habiburokhman.
Lebih lanjut, Habiburokhman menyebut dirinya sempat dicurigai masyarakat dari daerah pemilihannya di Jakarta Timur. Habiburokhman membantah suara panggilan “sayang” itu berasal dari ponselnya.
“Gara-gara kejadian itu saya sempat dituduh macam-macam sama emak-emak di Dapil Jakarta Timur yang menonton lewat TV. He-he-he…,” ujar Habiburokhman. “Kalau lihat di TV memang saya jadi tertuduh, tapi yang di ruangan sih tahu situasinya.”
Berdasarkan pantauan redaksi, saat rapat berlangsung Habiburokhman duduk satu saf bersama Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP. Kemudian, ada Supriansa dari Fraksi Golkar dan di bagian ujung kiri ada Aboe Bakar Al-Habsyi dari Fraksi PKS.
Insiden panggilan “sayang” itu sempat memancing gelak tawa, hingga ditenangkan Bambang Wuryanto, Ketua Komisi III yang memimpin rapat.
Seorang anggota dewan dengan nada setengah berteriak kemudian berkelakar, “Kasus sayang ini harus dilaporkan ke Majelis Kehormatan Dewan atau MKD.”