Tak Perlu Salahin Pejabat, Fenomena La Nina Tak Terlawan

KABARKALIMANTAN1, Jakarta –Dampak badai La Nina berskala besar telah disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Dani Ramdan. Saking besarnya, La Nina tak terlawan hingga antisipasi bencana jadi fokus utama.

Karena itu pula, masyarakat tak perlu menguras energi menyalahkan pejabat. “La Nina ini kan bencana global, dampaknya besar. Bukan hanya di berbagai kota, tapi negara. Jadi tak usahlah menyalahkan pejabat, apalagi yang bermuatan politis,” komentar Dadi Utomo, warga Pati.

Kota Pati di Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang dihajar banjir sebagai efek badai La Nina. Di berbagai penjuru kota, banjir tak terkira. Bahkan RSUD pun digenangi banjir parah.

Menurut Dani, fenomena La Nina yang ditandai dengan curah hujan tinggi, umumnya berpotensi terhadap munculnya beragam jenis bencana seperti banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor, hingga badai tropis.

Menurutnya, dampak anomali dari La Nina terjadi di beberapa wilayah Jabar, seperti Depok dan Garut.

“Depok melaporkan ada terjadi banjir genangan, dan Kota Bekasi, di Kabupaten Bekasi ada satu kecamatan, tapi memang itu rutin terjadi, tetapi ya artinya hujan cukup besar,” kata Dani, Minggu (17/7).

“Tumben banjir lumayan gede. Meski sudah surut, tapi beberes rumah seusai tergenang air, cukup melelahkan. Di gang ujung, air malah sampai atap rumah,” ujar Dhany R. Bagja, wartawan yang tinggal di Jl. Rajawali IV, Villa Pamulang, saat dikunjungi redaksi.

Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama 14 hari, menyusul terjadinya bencana banjir dan longsor di 14 kecamatan di Kabupaten Garut pada Jumat (15/7) malam. Masa tanggap darurat itu berlaku sejak 16-29 Juli 2022.

Banjir juga terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Bekasi akibat hujan lebat pada Jumat. Namun, banjir sudah surut.

Fokus Evakuasi

Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah, pada Sabtu (16/7/2022) memantau dampak banjir di Kota Tangerang dan mengatakan bahwa banjir sudah mulai surut di beberapa lokasi, termasuk di kompleks perumahan di Kecamatan Ciledug.

Saat meninjau dampak banjir di kompleks perumahan Pinang Griya, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Arief mengatakan bahwa pemerintah kota sejak semalam sudah menurunkan petugas untuk membantu mengevakuasi warga.

Mereka bertugas menangani dampak banjir yang terjadi akibat hujan berintensitas tinggi dan jebolnya tanggul sungai.

“Sejak semalam petugas sudah bergerak melakukan evakuasi dan penanganan di wilayah banjir. Kini sudah berangsur surut, sekitar 30 cm,” katanya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah kota juga sudah mengerahkan petugas untuk membangun tanggul sementara. Banjir terjadi di 19 titik di wilayah Kota Tangerang.

Di Jakarta, hal serupa juga terjadi di berbagai lokasi. Seperti biasa, Gubernur Anies Baswedan, menjadi sasaran bullying di media sosial.

“Sudah biasa itu. Kami fokus ke penanggulangan seperti evakuasi dan distribusi bantuan warga yang jadi korban. Ini fenomena alam berskala nasional,” komentar Anies.

Pantai di Gianyar Bali pun diterjang gelombang ombak setinggi 3 meter. Tak ayal berbagai daerah di kota wisata itu terendam banjir. Kawasan pantai pun porak poranda.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *