KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Sebanyak enam terduga pelaku pembunuhan, Aipda Andre Wibisono berhasil ditangkap tim gabungan melalui penindakan besar-besaran yang berlangsung sejak Jumat (2/12/2022) malam hingga Sabtu (3/12/2022) siang.
Enam pelaku ditangkap petugas saat melakukan penyisiran di Komplek Ponton, Jalan Rindang Banua Ujung, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya.
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Kismanto Eko Saputro, mengatakan dalam operasi yang melibatkan 240 personel gabungan Ditsamapta, Satbrimob dan Ditreskrimum, delapan pria diamankan dari Kampung Ponton.
Enam pria terdeteksi sebagai terduga pelaku penganiayaan yang menyebabkan Aipda Andre Wibisono tewas, sedangkan dua pria lainnya merupakan pembeli narkoba jenis sabu yang tertangkap saat petugas berada di lokasi.
Enam terduga pelaku pembunuhan berinisial IL, PK, JP, AD, IB, dan AM. Mereka turut berperan dalam melakukan penganiayaan kepada korban. Sedangkan dua pria berinisial SH dan LR ditangkap karena keterlibatannya dalam tindak pidana narkotika dengan sejumlah barang bukti yang diamankan.
Hal tersebut disampaikannya saat rilis kasus di Polresta Palangka Raya didampingi Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa dan Direktur Reskrimum Kombes Pol Faisal F Napitupulu, Sabtu (3/12/2022) sore.
Eko menerangkan, perburuan terhadap pelaku lain dalam pembunuhan Aipda Andre Wibisono masih dilakukan. Terutama kepada pelaku utama yang melakukan penembakan menggunakan senjata air softgun kepada korban. Dari hasil visum et repertum, ditemukan sejumlah peluru gotri air softgun ditubuh korban.
“Ada sembilan titik mata luka di tubuh korban saat pemeriksaan oleh dokter forensic. Tembakan air softgun tepatnya berada di daerah kerongkongan dan telinga, disusul luka akibat hantaman benda tumpul,” tuturnya.
Selain butiran peluru Gotri, petugas juga mengamankan barang bukti lain berupa sejumlah senjata tajam jenis parang dan kayu balok.
“Barang bukti ini kita amankan saat penindakan tadi siang,” tegasnya.
Terkait motif dan kronologis kejadian, Eko menjelaskan saat ini masih dalam proses pendalaman lebih lanjut, mengingat para terduga pelaku baru saja ditangkap.
“Untuk motif dan kronologi korban bisa berada di sana masih kita dalami. Akan kita kabarkan lebih lanjut untuk perkembangannya nanti,” tutupnya. (TING)
