KABAR KALIMANTAN1, Sampit –
Sebanyak 251 kelompok peserta adu kreativitas dalam gelaran pawai pembangunan memeriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, yang berlangsung meriah.
“Pawai pembangunan tahun ini sangat luar biasa, banyak kreasi dan ide dari peserta yang dikeluarkan pada penampilan hari ini. Menunjukkan kegiatan ini bisa kita jadikan sebagai agenda pariwisata,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Minggu (18/8).
Pawai pembangunan merupakan agenda rutin Pemkab Kotim yang menjadi rangkaian kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Sesuai dengan subtema pawai pembangunan tahun ini yakni Kreativitas Tanpa Batas untuk Kotim Hebat, para peserta berlomba menunjukkan kreativitas terbaiknya sesuai kategori masing-masing.
Mulai dari pejalan kaki dengan busana menarik, sepeda hias, drum band, hingga mobil hias dengan pernak-pernik yang menyimbolkan tugas masing-masing. Pawai ini juga menjadi sarana promosi bidang kerja instansi, bidang usaha perusahaan, hingga satuan pendidikan.
Peserta datang dari berbagai kalangan, seperti organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, sekolah, perguruan tinggi, pondok pesantren, kelompok bela diri, majelis, kelompok adat, pelaku usaha, hingga kelompok pedagang pasar.
“Pesertanya sangat membludak, penontonnya juga antusias. Alhamdulillah, Allah juga mendukung sehingga kegiatan ini berjalan lancar, meski sempat gerimis tapi tidak sampai hujan,” ucap Halikinnor.
Namun ada yang berbeda pawai pembangunan tahun ini, kata dia, Pemkab Kotim mengubah rute pawai dari yang biasanya Jalan Achmad Yani menuju Jalan HM Arsyad, Jalan MT Haryono, Jalan Ais Nasution, Jalan Achmad Yani, Jalan Yos Sudarso hingga berakhir di Taman Kota Sampit.
Tahun ini rute yang ditempuh adalah Jalan Achmad Yani menuju Bundaran Pemda, Jalan Kapten Mulyono, Jalan MT Haryono, Jalan Ais Nasution, Jalan Achmad Yani, Jalan Yos Sudarso, dan berakhir di Taman Kota Sampit.
Halikinnor menjelaskan perubahan rute pawai ini menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Sebab pawai pembangunan tahun ini dilaksanakan pada Minggu, bertepatan dengan jadwal ibadah umat Nasrani. Sedangkan pada rute sebelumnya melewati beberapa gereja, sehingga adanya pawai dapat mengganggu kekhusyukan ibadah.
“Perubahan rute ini untuk menghormati saudara kita yang beribadah dan rute ini sifatnya bisa berubah-ubah. Untuk tahun depan akan kita sesuaikan dengan perkembangan yang ada. Tetapi yang jelas tahun ini ada peningkatan dan tahun selanjutnya pun kita usahakan agar lebih baik lagi,” ucapnya.
Pawai yang sangat meriah ini pun tak lepas dari antusiasme masyarakat. Ribuan masyarakat memadati sisi kiri dan kanan jalan sepanjang rute yang dilalui peserta pawai.
Jumlah peserta pawai diperkirakan lebih dari 5.000 orang yang terbagi dalam 251 kelompok, meliputi 65 kendaraan hias, 86 pejalan kaki umum, 71 pejalan kaki pelajar, 22 drum band dan tujuh sepeda hias.
Sumber: ANTARA