Anies Pakai 22 Tokoh Betawi Jadi Nama Jalan, Ada Bokir dan Mpok Nori

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Gebrakan segar dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ia meresmikan pergantian 22 nama jalan dan 7 zona/kampung dan gedung dengan memakai nama tokoh Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta, Senin lalu.

Menurut Anies, tokoh-tokoh Betawi memiliki peran di masa lalu yang sangat berdampak bagi perjalanan kehidupan dan bisa dikenang untuk masyarakat Indonesia.

“Tokoh Betawi itu punya peran di masa lalu dan membawa berdampak kepada perjalanan kehidupan Jakarta dan Indonesia. Mereka adalah pribadi-pribadi yang kita kenang karena telah memberikan manfaat bagi sesama,” kata Anies.

Anies mengatakan, di tanah Betawi semua orang dari seluruh Indonesia berkumpul, difasilitasi dan disambut hangat. Maka dari itu, tanah Betawi dianggap berkontribusi besar terhadap berbagai sektor.

Selain itu, tokoh-tokoh Betawi juga memiliki peran tak kalah penting dalam memberikan manfaat bagi sesama dengan memberikan kemajuan di Tanah Air selain Pahlawan Nasional.

Tujuan penggantian nama jalan menjadi nama tokoh Betawi ini adalah sebagai penanda bagi generasi baru untuk mengenang perjuangan para tokoh lintas waktu tersebut.

Berikut 22 Nama Jalan Baru:

1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya).

2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya).

3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus).

4. Jalan H Bokir Bin Dji’un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede).

5. Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu).

6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT sisi barat).

7. Jalan H Roim Sa’ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat).

8. Jalan KH Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur).

9. Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya).

10. Jalan KH Guru Anin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara).

11. Jalan Hj Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya).

12. Jalan A Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5).

13. Jalan H Imam Sapi’ie (sebelumnya Jalan Senen Raya).

14. Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76).

15. Jalan M Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara).

16. Jalan H M Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan).

17. Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII).

18. Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke).

19. Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat).

20. Jalan Guru Ma’mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya).

21. Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).

22. Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).

Kampung Kebudayaan Betawi

1. Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A).

2. Kampung KH Noer Ali (sebelumnya bernama Zona Pengembangan).

3. Kampung Abdulrahman Saleh (sebelumnya bernama Zona B).

4. Kampung Ismail Marzuki (sebelumnya bernama Zona C).

5. Kampung Zona Embrio (sebelumnya bernama Zona Embrio).

Nama Gedung

1. Gedung Kisam Dji’un (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Timur).

2. Gedung H Sa’aba Amsir (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Selatan).

Anies mengatakan bahwa penggantian nama jalan, kawasan, dan gedung tersebut akan dilakukan dalam beberapa tahap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *